Tinta Emas Pencapaian Sastrawan Jambi
#TantanganGurusiana 78
Sutan Takdir Alisjahbana, Mochtar Lubis, Pramoedya Ananta Toer, Sapardi Djoko Damono, dan Buya Hamka, adalah 5 Satrawan Indonesia paling kondang yang pernah kita kenal. Satrawan yang berkiprah dunia tulis-menulis, dengan seabrek-abrek karyanya yang sampai saat ini masih bisa kita nikmati.
Hari ini saya tidak membahas karya sastrawan nasional tersebut, tapi membahas sastrawan lokal. Khususnya 5 satrawan Jambi, provinsi tempat aku tinggal. Jambi banyak mempunyai sastrawan, Sebagian dari mereka kini telah meninggal dunia. Mereka pergi dengan mewariskan karya-karya yang amat berharga, yang perlu ketahui dan dibaca generasi muda sekarang.
Lima satrawan Jambi (Asro al Murthawy, 2018):
1. Ari Setya Ardhi (Presiden Penyair Jambi)
Ari Setya Ardhi, lahir di Jakarta, 31 Mei 1967, wafat Sabtu, 17 Februari 2006, di Rumah Sakit Asia Medika Jambi. Dari tangannya, lahir ratusan puisi, puluhan cerpen, dan tulisan lainnya.
Antologi puisi bersama karya penyair-penyair se-nusantara :
1. Mimbar Penyair Abad 21 (Balai Pustaka Jakarta);
2. Dari Negeri Poci 3 (Yayasan Tiara Jakarta);
3. Cerita dari Hutan Bakau (Pustaka Sastra Jakarta)
4. Zamrud Katulistiwa (Pusat Bahasa Yogyakarta)
5. Puisi Indonesia (Angkasa Bandung), Batu Beramal 1 (HP3N Batu)
6. Dari Bumi Lada (DK Lampung)
7. Ning (Bali, 2020)
8. Gara-Gara (YMS)
9. Purnama Kata (DK Bengkalis, 2003)
10. Galanggang (DK Padang, 2003)
11. Buku Pilihan Riau Pos (2004)
12. Teriakan, Kota Bisikan Kata (DK Jakarta, 2004)
Buku solo yang sempat diterbitkan :
1. Kelabu I-II (1986-1987)
2. Tembang Antar Benua ( Manuskrip, 1988)
3. Sajak Matahari (1991)
4. Etude (1993)
5. Opus (1996)
6. Mentora (1998)
2. Dimas Arika Miharja (Sang Penyair Gerimis dan Guru Sejati)
Dimas Arika Miharja lahir di Wates, Kulonprogo, Yogyakarta, 3 Juli 1959. Wafat 5 April 2018, di RS Bratanata Jambi. Dari tangannya telah lahir ratusan puisi.
Puisi, cerpen, esai, dan kritik sastra yang termuat dalam antologi :
1. Riak-Riak Batanghari (Teater Bohemian, 1998)
2. Percik Pesona 1 & 2 (TBJ, 1993)
3. Rendevous (1993)
4. Luka Liwa (1993)
5. Pusaran Waktu (1994)
6. Serambi (teater Bohemian, 1994)
7. Muaro (1995)
8. Negeri Bayang-Bayang (1996)
9. Mimbar Penyair Abad 21, Antologi Puisi Indonesia (1997)
10. Angkatan 2000 (2000)
11. Puisi Menolak Korupsi II (2014)
12. Memo Untuk Presiden (2014)
13. Dari Negeri Poci (2014)
14. Dekap Aku Kekasih (2014)
Buku solo kumpulan Puisi :
1. Sang Guru Sejati (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1991)
2. Malin Kundang (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1993)
3. Upacara Gerimis (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1994)
4. Potret Diri (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 1997)
5. Ketika Jarum Jam Leleh dan Lelah Berdetak (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri dan telanai Printing Graft, 2003)
6. Sajak Emas, 200 Puisi Sexy (Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 2010)
7. Dekap Aku Kekasih ( Bengkel Publisher, 2014)
8. Rendesous di Muaa Kasih Bersama Rahma Bchmid dan Yossi Kasih Azzalia ( Bengkel Publisher, 2014)
9. Catatan Harian Maya (Sebuah Novel). dimuat secara bersambung di harian Jambi Independent (2002)
10. Paseman dalam Wawancara Puisi Indonesia (Disertasi Doktornya diterbitkan oleh Komunitas Studi Penulisan, 2002)
Setiap ulang tahun Dimas Arika Miharja (DAM) Menerbitkan buku puisi ulang Tahun :
1. Beranda Senja (Antologi Puisi Indonesia Mutakhir, 2010)
2. Senja di Batas Kota (Antologi Puisi karya penyair Nusantara raya, 2011)
3. Jejak Sajak (Panyair Indonesia Mutakhir, 2011)
4. Sketsa, Sajak Dimas Arika Miharja (2013)
5. Nika kata-kata (Bersama Penyair Singapura, Rohani Don, 2013)
3. Firdaus Al-Khatami (Si Pejalan Sunyi)
Firdaus Al-Khatami lahir di Jambi, 13 Januari 1968. Wafat 30 Desember 2015, akibat kecelakaan di Pamenang, kabupatem Merangin Jambi.
Antologi Puisi:
1. Kemerdekaan Merpati (Komunitas Sastra Indonesia, 1997)
2. Biografi Kampung Halaman (Karya Penyair se-Sumatera)
3. Geografi yang Terluka dan Surat Sederhana (Puisi Ode)
4. Apologia Jembatan gantung (Mengenang HM. Sabki)
Buku solo kumpulan Puisi :
1. Istana Bunga (Komite Sastra Dewan Kesenian Jambi, 1998)
2. Ironi Sungai, Kerinduan Air, Simpono Air (Buku Tanah Pilih)
Quetes legenda Firdaus Al-Khatami
Kelak saat sunyi itu tiba
Tak usah tanam bunga kamboja
Karena di awan
Perjalanan makin panjang
4. Ghazali Burhan Riyodja (Legenda Sastra dari Bumi Sakti Alam Kerinci)
Ghazali Burhan Riyodja lahir di Kerinci, 11 Mei 1943. Wafat 9 Desember 2970 di Sungai Penuh. Dari tangannya lahirlah puisi yang monumental : Sekepal Tanah dari Surga.
Buku Solo yang diterbitkan :
1. Surat dari Batu Embun Berlinang (Dewan Kesenian Jambi, 1998)
2. Sungai Penuh Kota Kami yang Tentram (Lembaga Bina Aditya Mahatva Kerinci)
5. H. Zubir Mukti ( Penulis Cerita Anak yang Produktif)
H. Zubir Mukti lahir di Muaro Bungo, 20 Oktober 1937. Wafat 9 Juli 2007 di Jakarta. Buku yang pernah ditulis :
1. Antologi Puisi Hening (1963);
2. Palasik (1965);
3. Manusia Harimau (1965);
4. Cindaku (1965);
5. Cintaku yang Pertama (1967);
6. Catatan Harian Seorang Gadis (1967);
7. Putri Mayang Emas (1976);
8. Amin dan Lebo (1976);
9. Amin and Lebo (versi bahasa inggris) (1976);
10. Putri Tanjung Menanti (1976);
11. Hanumku Sayang (1976);
12. Cewek Aduhay (1976);
13. Selamat Tinggal Rakitku (1978);
14. Semesra Kabut Pagi (1978);
15. Cinta Sweet Seventeen (1981);
16. Cewek Centil (1981);
17. Ikut Ayah ke Tanah Suci (1981);
18. Surya Putra Rimbo Bujang (1983);
19. Otoy Membangun Hari Esok (1983);
20. Mewujudkan Sebuah Impian (1983);
21. Selendang Sutera Bersulam (1983);
22. Yang Muda yang Berjuang (1983);
23. Pendekar Sayang Terbuang (1983);
24. Putri Berbudi Luhur (1984);
25. Pantang Menyerah (1984);
26. Lubuk Batu Kerbau (1984);
27. Roro Mendut (1984);
28. Catatan Harian Marta (1984);
29. Pertualalangan ke Planet Law Ceti (1984);
30. Saudagar Gempo dari Bangko (1985);
31. Rahasia Tengkorak di Pulau Karang (1985);
32. Martha Kristina Tiyahahu (1985);
33. Cergam Pahlawan-pahlawan Srikandi Indonesia (1985);
34. Serial SAM: Misteri Sebuah Lukisan (1985);
35. Serial SAM: Membongkar Rahasia Dokter Fakun (1985);
36. Serial SAM: Rahasia Rumah di Tepi Danau (1985);
37. Petani dan Pengemis (1985);
38. Mat Dole Berhati Mulia (1985);
39. Pertualangan ke Planet Tau Ceti (1986);
40. Sejarah Peranan Hukum Adat Jambi (1987);
41. Pesona Budaya Bangko Tebo: Upacatra Adat Sunat Rasul (1993);
42. Rakyat Bangko Tebo Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan (1995);
43. Mata Air Goa Pulang Pintu (1984);
44. Hantu Wanita Cantik bergaun Putih;
45. Putri Mayang Mangurai;
46. Kancil Pahlawan Air Jernih.
Demikian buah karya satrawan hebat, akan kekal dikenang dengan tulisan-tulisannya. Semoga kita bisa mengikuti jejak mereka, berkarya dan berkarya. Kelak nama kita yang tertulis dengan tinta emas, dengan pencapaian yang lebih baik.
Mersam, 17/12/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Thanks, nambah referensi.
Keren ulasannya semoga sukses selalu buat Bapak Heriyanto
Terima kasih Pak
Sastrawan yang keren Pak sukses selalu
Terima kasih
great, keren...menginspirasi dan mencerahkan, semoga akan lahir sastrawan-sastarawan muda penerusnya...sukses selalu pak
Aamiin, terima kasih Pak